Pedagang yang Pintar
Penulis : Al-Ustadz Abu Imron Sanusi
Tersebutlah Sa’ad bin Robi radiyallahu ‘anhu, dia termasuk golongan Anshar yang kemudian berkata kepada Abdurrahman bin Auf yang saat itu baru tiba di Madinah sebagai kaum Muhajirin : ’’Sesungguhnya aku adalah orang Anshar yang paling kaya. Akan kuberikan kepadamu separuh kekayaanku. Lihat pula kedua istriku, manakah diantara keduanya yang engkau senangi, maka akan kuceraikan untuk engkau nikahi bila selesai masa iddahnya. Abdurrahman berkata : ’Semoga Alloh memberkahi harta dan keluargamu. Aku tidak membutuhkan apa yang engkau tawarkan. Tunjukkan saja kepadaku pasar yang dapat kutempati untuk aku berdagang di dalamnya”. Kemudian beliaupun mulai berdagang sampai memiliki harta yang dengan harta itu beliau tidak lagi membutuhkan bantuan saudaranya, sehingga dalam waktu yang tidak lama beliau telah berhasil mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak,dengan itu dia berhasil untuk menikah dengan seorang wanita anshar dan memberikan mahar kepadanya emas seberat biji kurma, kemudian Alloh memberkahi usahanya. Makin bertambahlah kekayaanya sehingga beliau menjadi seorang diantara sahabat yang kaya.
Suatu ketika beliau berkata :’’Dunia dibentangkan dalam diriku yang jika aku gambarkan kepada kalian seandainya aku menanam sebuah batu maka batu itu akan menjadi emas atau perak.” Suatu hari onta pengangkut barang dagangan milik Abdrahman tiba dimadinah. Bumi bergoncang dengan keras dan terdengar suara gaduh, maka Aisyah berkata ;’’Kegaduhan apakah ini? Dikatakan kepadanya :’’Itu adalah unta-unta pengangkut barang milik Abdurrahman yang berjumlah tujuh ratus onta yang membawa gandum, tepung dan makanan pokok. Maka Aisyah berkata: ’’Semoga keberkahan Alloh teruntuk kepada Abdurrahman bin Auf. Aku pernah mendengar dari Rasululloh bahwa dia akan masuk syurga dengan merangkak. Berita ini pun kemudian sampai di telinga Abdurrahman bin Auf, maka segeralah dia melangkahkan kakinya menuju Aisyah, seraya berkata: ’’Wahai Ibu apakah benar engkau telah mendengar hal itu dari Rasululloh ? Aisyah menjawab: ’’Ya .’’Maka ia meloncat degan penuh kebahagiaan, seraya berkata: ’Jika aku mempunyai kemampuan aku akan masuk dengan berdiri……Aku bersaksi wahai Ibu, bahwa seluruh onta pengangkut ini dan seluruh bawaannya akan saya infakkan di jalan Alloh .
( Sumber : Siroh Sahabat Dr Abdarahman Ra’fat)
Mutiara Kisah :
1) Mengenal sosok sahabat yang mulia yang bernama Abdrahman bin Auf
2) Mengenal arti persaudaran antara orang –orang Muhajirin dan orang –orang Anshar
3) Sebaik-baiknya makanan adalah makanan yang dimakan dari hasil jerih payahnya
4) Kedermawanan adalah akhlak para sahabat
5) Abdrahman bin Auf termasuk penduduk syurga
7) Sebaik-baiknya perdagangan adalah perdagangan yang diberkahi.
Sumber : Kisah-kisah Keteladanan,Kepahlawanan,Kejujuran, Kesabaran, Menggugah ,Serta Penuh dengan Hikmah dan Pelajaran Sepanjang Masa. Penerbit : Maktabah At-Thufail, Panciro-Gowa (Makassar-Sulsel).