SEMUA ARTIKEL

http://almadiuniy.blogspot.com/2013/06/semua-artikel.html

Minggu, 02 Juni 2013

Baju Hewan dan Baju Manusia

Baju Hewan dan Baju Manusia


Merenungi keajaiban alam tentu tidak akan pernah ada habisnya. Karya besar dari yang Maha Agung senantiasa menjadikan hati kita berdecak kagum. Senatiasa menjadikan kita tunduk dan merendah di hadapan-Nya. Bagaimana tidak, semakin kita berupaya mengetahui alam, semakin terkuak keajaibannya.
Tengoklah sebentar alam disekitar kita, Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan hewan-hewan tanpa perlu memakai baju yang dapat melindungi dari panas dan hujan. Namun Allah subhanahu wata’ala menciptakan untuk mereka bulu, rambut, serta jenis kulit yang berfungsi sebagai pengganti baju. Dengannya mereka berlindung dari panasnya terik matahari serta dinginnya udara. Baju alami inipun adalah baju sesuai kondisi cuaca dan musim. Tanpa perlu berganti-ganti atau dirubah dari aslinya. Baju yang ada sejak lahirnya dan hilang Dengan kematian pemiliknya.
Lihatlah baju kura-kura yang berupa tempurung yang sangat kokoh. Lihat pula bulu landak yang keras lagi tajam. Masing-masing memiliki baju-baju yang berbeda. Selain merupakan baju yang melindungi dari panas dan dingin , Allah subhanahu wata’ala jadikan baju tersebut sebagai pertahanan diri dari ancaman yang mengganggu.
Sebagai hewan, tidak dibekali Dengan kulit yang keras untuk melindungi diri, namun Allah subhanahu wa ta’ala berikan alat pertahanan yang lain dari musuh yang mengancam. Kita tentu tahu ada jenis hewan pemakan daging yang buas, ada pula pemakan tumbuhan tidak memiliki taring dan cakar yang tajam, namun Allah subhanahu wa ta’ala bekali hewan-hewan ini dengan sepatu yang kuat dan keras. Dengannya mereka berlari, bertahan dan mengalahkan musuhnya. Semua ini sesuai dengan kesempurnaan hikmah, rahmat, dan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala.
Adapun manusia, Allah subhanahu wata’ala melebihkan nikmat penciptaan-Nya dari hewan. Allah subhanahu wa ta’ala jadikan manusia tidak memiliki ‘baju’ yang menyatu terus-menerus dengan tubuhnya. Padahal, meraka membutuhkan baju yang dapat melindungi mereka dari cuaca dan alam sekitarnya. Maka Allah subhanahu wa ta’ala karuniakan akal kepada mereka. Sehingga memungkinkan untuk membuat baju yang bisa mereka pakai atau tanggalkan sesuai kebutuhan. Sebab baju musim dingin tidaklah cocok digunakan dimusim panas dan baju musim panas tidak tepat digunakan tatkala dingin.
Terlahirnya manusia tanpa baju, bukanlah merupakan bentuk kekurangan. Bahkan ini adalah nikmat yang besar. Bagaimana tidak, seorang manusia butuh melepas bajunya ketika membersihkan badan, supaya tubuh dapat dibersihkan secara sempurna, atau karena baju telah kotor sehingga perlu untuk diganti dengan yang lain. Bayangkan seandainya Allah subhanahu wa ta’ala jadikan manusia memiliki baju yang senantiasa melekat pada tubuhnya, tentu akan membuat susah dan berat bagi diri mereka.
Allah subhanahu wa ta’ala pun jadikan baju manusia sesuai dengan kehendak mereka. Dari katun, wol, kulit, atau ditambah dengan sebagian bahan tambang, seperti emas dan perak.
Allah subhanahu wata’ala berfirman

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”[QS. Al A’raf:26].
Baju adalah nikmat besar yang diberikan kepada manusia. Allah subhanahu wa ta’ala lebihkan nikmat tersebut bagi manusia dibandingkan dengan hewan. Allah subhanahu wa ta’ala membedakan antara hewan dengan manusia dengan jenis pakaian ini, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala juga membedakan bentuk, makanan, tempat tinggal, akal, serta pemahamannya. Oleh sebab itu, Allah subhanahu wa ta’ala berikan pakaian kepada penduduk surga dari jenis bahan pakaian terbaik, berupa sutra sebagai bentuk kesempurnaan nikmat-Nya dan kesenangan untuk para penduduk surga.
Perbedaan jenis baju antara hewan ataupun manusia ini, semua tidak lepas dari kasih sayang Allah subhanahu wata’ala dan pemuliaan Allah subhanahu wata’ala atas makhluk-Nya. Allahu a’lam. (Majalah Tashfiyyah. Edisi 10, Vol. 01 1432 H—2011M)