Kehidupan Dunia Menurut Generasi Salaf
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,
“Semoga Allah merahmati seseorang yang mencari harta dengan cara
baik, membelanjakannya dengan sederhana, dan memberikan sisanya.
Arahkanlah sisa harta ini sesuai dengan yang diarahkan oleh Allah.
Letakkanlah di tempat yang diperintahkan oleh Allah. Sungguh, generasi
sebelum kalian mengambil dunia sebatas yang mereka perlukan. Adapun yang
lebih dari itu, mereka mendahulukan orang lain.
Ketahuilah, sesungguhnya kematian amat dekat dengan dunia hingga
memperlihatkan berbagai keburukannnya. Demi Allah, tidak seorang berakal
pun yang merasa senang di dunia. Karena itu, berhati-hatilah kalian
dari jalan-jalan yang bercabang ini, yang muaranya adalah kesesatan dan
janjinya adalah neraka.
Aku menjumpai sekumpulan orang dari generasi awal umat ini. Apabila
malam telah menurunkan tirai kegelapannya, mereka berdiri, lalu
(bersujud) menghamparkan wajah mereka. Air mata mereka berlinangan di
pipi. Mereka bermunajat kepada Maula (yakni Rabb) mereka agar
memerdekakan hamba-Nya (dari neraka).
Apabila melakukan amal saleh, mereka gembira dan memohon kepada Allah
agar menerima amalan tersebut. Sebaliknya, apabila melakukan kejelekan,
mereka bersedih dan memohon kepada Allah agar mengampuni kesalahan
tersebut.”
[Mawa'izh al-Hasan al-Bashri, hlm. 41-42]
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 94/VII/1434 H/2013, rubrik Permata Salaf.